PEKANBARU (RP) - Prestasi baik ditorehkan SMAN 8 Pekanbaru. Selain 100 persen siswanya lulus ujian nasional 2009, sebanyak 135 siswa di SMAN 8 Pekanbaru berhasil meraih nilai sempurna 10.
‘’Hasil UN SMAN 8 Pekanbaru, 135 siswa kami mendapatkan nilai UN 10 dengan rincian 102 siswa mendapat nilai matematika 10, 23 siswa mendapatkan nilai kimia 10 dan 5 siswa nilai fisikanya 10. Mudah-mudahan ke depan juga bisa lebih baik dari itu,’’ ungkap kepala SMAN 8 Nurfaisal MPd saat menerima kunjungan dari Konsulat Malaysia dan rombongan mahasiswa University Kebangsaan Malaysia (UKM), Selasa (16/6). Kedatangan tamu dari negeri jiran tersebut disambut Kepala Sekolah SMAN 8 Pekanbaru Drs H Nurfaisal MPd.
Dalam kunjungan singkat tersebut, Konsul Malaysia Zamani bin Ismail beserta rombongan mendapatkan informasi perolehan nilai rata-rata siswa SMAN 8. Misalnya mata pelajaran Matematika rata-rata nilai adalah 9,58, kimia 9,47 dan mata pelajaran fisika 8,86.
Menurut Nurfaisal berbagai juara dan penghargaan telah ditoreh siswa baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional. Penghargaan tersebut tak terlepas dari dukungan dan kerja sama, pihak sekolah, guru, siswa dan orangtua siswa.
Sedangkan SMA Negri Plus Pekanbaru bukan hanya mampu meluluskan 100 persen siswanya, tapi juga mampu menembus angka standar nilai kelulusan 57,30 dari standar yang ditetapkan 5,50. Bahkan, dari kelulusan siswa itu, 50 persen di antaranya yaitu 40 dari 91 siswanya mampu memperoleh nilai 10 untuk bidang studi UN.
Kepala Sekolah SMU Plus Drs H Basri Jawahir menjawab Riau Pos mengatakan, dengan kelulusan yang sangat memuaskan itu, banyak siswanya yang lolos di PBUD (Penerimaan Bibit Unggul Daerah) univesitas terkenal di Indonesia. Seperti, 8 orang diterima di UGM, 7 orang di ITB, 3 orang di IPB, UI sebanyak 6 orang.
Bagi SMA Negri Plus, tingkat kelulusan 100 persen, dengan angka yang memuaskan ini Basri sudah harga mati yang memang harus dipertahankan setiap tahunnya.
‘’Ini memang tidak lepas dari kerja keras bersama, guru-guru di bidang studi dan etos belajar siswa yang selalu terpantau secara ketat,’’ akunya
Bicara soal harga mati kelulusan bagi siswa ini menurut Basri, karena sangat berpengaruh dengan anggaran biaya pendidikan yang yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Riau.
‘’Di SMU Plus tidak ada istilah siswa harus mengulang kembali satu tahun jika tidak lulus, ataupun mengambil paket C,’’ jelasnya. Karena jika tidak lulus, siswa tersebut harus keluar dari SMU Plus dan pindah ke sekolah lain karena jatahnya hanya satu tahun yang dianggarkan dalam biaya pendidikan yang sudah ditetapkan Pemprov Riau.
‘’Siswa baru dalam setiap tahun ajaran baru akan bertambah, sementara anggaran biaya dari Pemprov sudah di tetapkan dengan jumlah siswa yang per tahun ajaran baru, tidak ada anggaran biaya pendidikan untuk siswa yang tak lulus dan mereka harus pindah sekolah,’’ ucapnya.
Disinggung apakah pernah SMU Plus pernah tidak lulus UN? Menurut Basri, setakat ini belum ada siswa yang tak lulus UN, karena konsewensi yang harus dihadapi siswa tersebut, adalah harus pindah ke sekolah lain.
‘’Beda dari SMA lain, mungkin bisa mengikuti paket C atau menggulang lagi sekolah satu tahun. Sementara SMU Plus tidak memberlakukan sistem tersebut,’’ jelas Basri. Meraih nilai kelulusan yang terbaik menurut Basri, memang semesti diharapkan kepada siswa-siswanya. Apalagi mengingat, siswa yang bersekolah di SMU Negri Plus ini merupakan siswa terbaik dari beberapa SMP di Riau yang sudah diseleksi secara ketat oleh Pemerintah Provinsi Riau Riau, jelasnya.(mar/lin)
‘’Hasil UN SMAN 8 Pekanbaru, 135 siswa kami mendapatkan nilai UN 10 dengan rincian 102 siswa mendapat nilai matematika 10, 23 siswa mendapatkan nilai kimia 10 dan 5 siswa nilai fisikanya 10. Mudah-mudahan ke depan juga bisa lebih baik dari itu,’’ ungkap kepala SMAN 8 Nurfaisal MPd saat menerima kunjungan dari Konsulat Malaysia dan rombongan mahasiswa University Kebangsaan Malaysia (UKM), Selasa (16/6). Kedatangan tamu dari negeri jiran tersebut disambut Kepala Sekolah SMAN 8 Pekanbaru Drs H Nurfaisal MPd.
Dalam kunjungan singkat tersebut, Konsul Malaysia Zamani bin Ismail beserta rombongan mendapatkan informasi perolehan nilai rata-rata siswa SMAN 8. Misalnya mata pelajaran Matematika rata-rata nilai adalah 9,58, kimia 9,47 dan mata pelajaran fisika 8,86.
Menurut Nurfaisal berbagai juara dan penghargaan telah ditoreh siswa baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional. Penghargaan tersebut tak terlepas dari dukungan dan kerja sama, pihak sekolah, guru, siswa dan orangtua siswa.
Sedangkan SMA Negri Plus Pekanbaru bukan hanya mampu meluluskan 100 persen siswanya, tapi juga mampu menembus angka standar nilai kelulusan 57,30 dari standar yang ditetapkan 5,50. Bahkan, dari kelulusan siswa itu, 50 persen di antaranya yaitu 40 dari 91 siswanya mampu memperoleh nilai 10 untuk bidang studi UN.
Kepala Sekolah SMU Plus Drs H Basri Jawahir menjawab Riau Pos mengatakan, dengan kelulusan yang sangat memuaskan itu, banyak siswanya yang lolos di PBUD (Penerimaan Bibit Unggul Daerah) univesitas terkenal di Indonesia. Seperti, 8 orang diterima di UGM, 7 orang di ITB, 3 orang di IPB, UI sebanyak 6 orang.
Bagi SMA Negri Plus, tingkat kelulusan 100 persen, dengan angka yang memuaskan ini Basri sudah harga mati yang memang harus dipertahankan setiap tahunnya.
‘’Ini memang tidak lepas dari kerja keras bersama, guru-guru di bidang studi dan etos belajar siswa yang selalu terpantau secara ketat,’’ akunya
Bicara soal harga mati kelulusan bagi siswa ini menurut Basri, karena sangat berpengaruh dengan anggaran biaya pendidikan yang yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Riau.
‘’Di SMU Plus tidak ada istilah siswa harus mengulang kembali satu tahun jika tidak lulus, ataupun mengambil paket C,’’ jelasnya. Karena jika tidak lulus, siswa tersebut harus keluar dari SMU Plus dan pindah ke sekolah lain karena jatahnya hanya satu tahun yang dianggarkan dalam biaya pendidikan yang sudah ditetapkan Pemprov Riau.
‘’Siswa baru dalam setiap tahun ajaran baru akan bertambah, sementara anggaran biaya dari Pemprov sudah di tetapkan dengan jumlah siswa yang per tahun ajaran baru, tidak ada anggaran biaya pendidikan untuk siswa yang tak lulus dan mereka harus pindah sekolah,’’ ucapnya.
Disinggung apakah pernah SMU Plus pernah tidak lulus UN? Menurut Basri, setakat ini belum ada siswa yang tak lulus UN, karena konsewensi yang harus dihadapi siswa tersebut, adalah harus pindah ke sekolah lain.
‘’Beda dari SMA lain, mungkin bisa mengikuti paket C atau menggulang lagi sekolah satu tahun. Sementara SMU Plus tidak memberlakukan sistem tersebut,’’ jelas Basri. Meraih nilai kelulusan yang terbaik menurut Basri, memang semesti diharapkan kepada siswa-siswanya. Apalagi mengingat, siswa yang bersekolah di SMU Negri Plus ini merupakan siswa terbaik dari beberapa SMP di Riau yang sudah diseleksi secara ketat oleh Pemerintah Provinsi Riau Riau, jelasnya.(mar/lin)
Komentar